Jumat, 22 April 2011

Mata yang kritis

Pandangan yang kritis sangat dibutuhkan oleh fotografer. Disadari atau tidak, memberikan dan menerima sesuatu yang kritis akan sangat membantu fotografer untuk meningkatkan kualitas fotonya. Perlu digaris bawahi bahwa kritik disini adalah "critiquizing" bukan "critisizing". Perbedaan diantara keduanya adalah dimana "critisizing" hanyalah "rewel..." dengan membuka/mengungkapkan cacat sebuah foto tanpa memberikan solusi bagaimana untuk menghilangkan atau menghindari cacat tersebut. Berbeda dengan "critique" yang selalu memberikan kritik dan saran secara seimbang, dengan cara yang paling objektif.

Belajar melihat, menikmati, dan menghargai sebuah foto adalah sebuah proses pembelajaran tersendiri. Seperti juga menerima masukan dan kritikan. "Your worst comments are my best lessons". Quotation tersebut benar-benar akan sangat membantu fotografer untuk menumbuhkan sikap yang baik dalam memberi dan menerima pendapat orang lain.

Dalam memberikan pendapat mengenai foto seseorang, kita perlu membedakan pengamatan kita antara standard dan style. Dimana aspek - aspek standard dalam foto antara lain adalah clarity, light, komposisi, dan presentasi sebuah foto. Penilaian pada standar sebuah foto merupakan hal yang sangat objektif, dan memiliki kecenderungan untuk seragam (well...namanya aja standar). Sedangkan style adalah gaya seorang fotografer yang dituangkan dalam foto2 nya. Akan sangat beragam like dan dislike pada style ini karena sifatnya sangat subjektif. Oleh karena itu sangat penting kita pisahkan antara kita tidak suka pada sebuah foto karena style atau standarnya. Terutama dalam memberikan kritik pada sebuah foto. Hal tersebut berguna sekali untuk kita dalam menumbuhkan mata yang kritis, dan sejalan dengan hal tersebut, kita akan dapat mengkritisi foto kita, bahkan sebelum foto itu diambil. Ini beberapa contoh yang bisa di peroleh dari beberapa fotography.





Sekian semoga postingan kali ini dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar